Nama : Aniza Khairani Sinaga
NIM : 142406043
Array adalah organisasi kumpulan
data homogen yang ukuran atau jumlah
elemen maksimumnya telah diketahui dari
awal. Array umumnya disimpan di memori komputer
secara kontigu (berurutan). Deklarasi dari array adalah sebagai berikut:
int
A[5]; artinya variabel A adalah kumpulan data sebanyak 5 bilangan bertipe integer.
Operasi
terhadap elemen di array dilakukan dengan pengaksesan langsung. Nilai di
masing-masing posisi elemen dapat diambil dan nilai dapat disimpan tanpa
melewati posisi-posisi lain.
Terdapat
dua tipe operasi, yaitu:
1. Operasi terhadap satu elemen/posisi dari
array
2. Operasi terhadap array sebagai
keseluruhan
Dua
operasi paling dasar terhadap satu elemen/posisi adalah:
1. Penyimpanan nilai elemen ke posisi tertentu
di array
2. Pengambilan nilai elemen dari posisi
tertentu di array
Penyimpanan dan Pengambilan Nilai
Biasanya bahasa
pemrograman menyediakan sintaks tertentu untuk penyimpanan dan pengambilan
nilai elemen pada posisi tertentu di array.
Contoh:
A[10] = 78, berarti penyimpanan
nilai 78 ke posisi ke-10 dari array A
C = A[10], berarti pengambilan
nilai elemen posisi ke-10 dari array A
Keunggulan dan Kelemahan Array
Keunggulan array
adalah sebagai berikut:
1.
Array
sangat cocok untuk pengaksesan acak. Sembarang elemen di array dapat diacu secara
langsung tanpa melalui elemen-elemen lain.
2. Jika
berada di suatu lokasi elemen, maka sangat mudah menelusuri ke elemen-elemen
tetangga, baik elemen pendahulu atau elemen penerus
3. Jika
elemen-elemen array adalah nilai-nilai independen dan seluruhnya harus terjaga,
maka penggunaan penyimpanannya sangat efisien
Kelemahan array
adalah mempunyai fleksibilitas rendah, karena array mempunyai batasan sebagai
berikut:
1. Array
harus bertipe homogen. Kita tidak dapat mempunyai array dimana satu elemen adalah
karakter, elemen lain bilangan, dan elemen lain adalah tipe-tipe lain
2.
Kebanyakan
bahasa pemrograman mengimplementasikan array statik yang sulit diubah ukurannya
di waktu eksekusi. Bila penambahan dan pengurangan terjadi terus-menerus, maka
representasi statis
-
Tidak
efisien dalam penggunaan memori
-
Menyiakan
banyak waktu komputasi
-
Pada
suatu aplikasi, representasi statis tidak dimungkinkan
Contoh program
Array sebagai berikut:
#include conio.h
#include iostream.h
int main()
{
int nilai[5];
int i;
cout << "Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] :\n";
for (i = 0; i < 5; i++)
{
cout << "Mahasiswa " << (i+1) << " : ";
cin >> nilai[i]; // Memasukkan nilai ke dalam elemen array
}
cout << "\nNilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : ";
for (i = 0; i < 5; i++)
{
cout << "\nMahasiswa " << (i+1) << " : " << nilai[i];
}
cout << "\n\nTerima kasih.";
getch();
return 0;
}
#include iostream.h
int main()
{
int nilai[5];
int i;
cout << "Masukkan nilai ujian mahasiswa [5 mahasiswa] :\n";
for (i = 0; i < 5; i++)
{
cout << "Mahasiswa " << (i+1) << " : ";
cin >> nilai[i]; // Memasukkan nilai ke dalam elemen array
}
cout << "\nNilai mahasiswa yang telah Anda masukkan adalah : ";
for (i = 0; i < 5; i++)
{
cout << "\nMahasiswa " << (i+1) << " : " << nilai[i];
}
cout << "\n\nTerima kasih.";
getch();
return 0;
}
Maka output
program tersebut sebagai berikut:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar